Minggu, 29 Juni 2014

cerpen

sheina & sheila


Pagi yang cerah , hari ini di sekolah terlihat dua gadis remaja yang kelihatan sangat bahagia. Mereka tertawa dan bercanda. Namanya Sheila da Shena , mereka bersahabat sejak kecil. Mereka berdua bagai pinang dibelah dua ,wajahnya hampir serupa. Siapa yang tak kenal Sheila dan Shena disekolah, mereka dikenal karena kepintarannya, tingkahnya membuat siapa saja yang mengenalnya pasti akan terhibur.
Pagi hari saat di sekolah
“Na, kemana aja kamu ? daritadi aku cari dikantin ko ga ada hmm...” sapa Sheila. Tapi shena tidak menjawab sapaan Sheila, dia hanya berbalik kemudian berjalan menjauh. Sheila sangat bingung karena tidak biasanya shena seperti ini dan kali ini sheila tidak berbuat salah kepada shena lau mengapa dia menjauhi sheila.
Sesampainya dikelas mereka berdua hanya diam-diaman, Shena  hanya memandangi wajah sheila denga mata yang berkaca-kaca seperti menyembunyikan sesuatu. Saat Sheila menyapanya, dia hanya meneteskan air mata. 
“Shenaaa, kamu kan sahabat aku kalo ada apa-apa cerita dong . Kamu ga biasa nya kaya gini , aku jadi ikut sedih kalo kamu nangis terus...” kata Sheila, tapi shena tetap tidak bicara apa masalahnya ,padahal kan sheila sahabatnya. Hingga suatu hari bangku shena kosong, shena pindah ke bangku pojok belakang yang jauh dari sheila.
Sheila makin bertanya dalam hati , “apa shena marah sama aku ?”
Keesokan harinya Sheila menaruh surat kecil di meja shena  berwarna pink dengan coklat diatasnya . Surat itu tertulis ...
Na, kamu marah ya sama aku ? kalo aku salah bilang dong, aku akan minta maaf sama kamu. Sikap kamu yang kaya gini buat aku bingung. Kamu itu shabat aku na, aku ga mau liat sahabat aku sedih. Setiap hari disekolah aku liat kamu murung terus dan menjauh dari aku. Sorry ya na sebagai sahabat aku belum bisa jadi apa yang kamu inginkan. Aku harap kamu cepat balas surat aku ya.
-Sheila-
Sheila selalu memeriksa laci meja sekolah dan kotak surat di depan rumahnya, berharap ada balasan surat dari shena tapi hasilnya selalu nihil, tidak ada surat balasan .Sheila akhirnya mendatangi rumah shena dengan jalan yang agak cepat. Tiba-tiba langkahnya terhenti tepat didepan rumah shena, disana terlihat shena sedang membawa tas koper besar bersama orangtuanya menuju mobil , dan ditangan kanannya shena membawa surat pink dengan pita . Sheila kebingungan, kemana shena akan pergi . “Shenaaaaaa.....”, teriak sheila dari depan rumah shena dan menghampiri shena dan orangtua , “kamu mau kemana shen ? kenapa ga bilang sama aku kalo kamu mau pergi ?”, ujar sheila dan shena pun memeluk sheila dan berkata “maafin aku la, selama ini aku menghindar dari kamu karna aku ga mau kamu sedih kaya aku .Papa ku dipindah tugaskan, aku sekeluarga akan pindah ke luar negeri, dan kita bakal kepisah sampe waktu yang ga ditentukan. Maafin aku ya la, harusnya aku bilang kekamu. Bentar lagi aku mau berangkat ke bandara” . Sheila tidak berkata apa-apa, dan hanya memeluk shena.
“ayo shena, kita berangkat sekarang”,ujar mama shena yang hendak masuk ke dalam mobil. Sheila mulai menitihkan air mata dan melambaikan tangan pada shena . tiba-tiba mobil shena keluar dari garasi mobil dan didalamnya shena mengucapkan kata perpisahan “Selamat tinggal sheila puspita, semoga tahun depan kita masih bisa ketemu ya !! jemput aku dibandara “ teriak shena semakin mengecil. Semenjak itu di sekolah sheila tampak kesepian, sheila menunggu surat /Telp dari shena ,namun tidak satupun didapatnya.
Satu tahun kemudian sheila menepati janjinya untuk menjemput shena dibandara, sudah 3jam sheila menunggu kedatangan shena tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran shena. Akhirnya sheila memutuskan untuk pulang dan berhenti menunggu shena, saat berjalan keluar terdengar suara anak perempuan memanggil , “Sheila puspita, kok sekarang jadi kurus sih ! pasti ga ada temen yang ajak makan kekantin ya”, mendengar suara itu sheila berbalik dan ternyata wooow shena . sheila memeluk shena “iiih kamu, jam brp dari sana aku nungguin dari pagi tauk ! aku laper, ayo kita makan” . dan keduanya pun berjalan sambil tertawa .
-end- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar