1. TOPIK
Topik adalah landasan yang
dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya . Topik
merupakan pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas.
Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu
sebelum kegiatan menulis dilakukan. Dalam suatu karangan, topik
merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menyampaikan
maksudnya.
Topik bisa
juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk
menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri
dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang
harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi
kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut
(spesifikasi). Topik karangan adalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam
sebuah tulisan. Topik karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik,
dikenal baik, bahan mudah didapati, tidak terlalu luas, dan terlalu sempit.
Topik harus terbatas.
Dalam pembuatan
topik maka terdapat beberapa persyaratan,yaitu:
1. Topik
hendaknya menarik untuk dibahas.
2. Dikuasai
penulis.
3. Menarik
dan aktual.
4. Topik
tidak terlalu luas atau membatasi
5.
Topik harus menarik.
6.
Topik harus dikuasai penulis.
7.
Bermanfaat.
Topik yang akan diangkat dalam permasalahan haru
dibatasi sampai tahap yang paling sempit dan terbatas agar pembatasanny tidak
terlalu luas dan terarah.
Cara mempersempit itu seperti disebutkan “Cipta Lika
Caraka” dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Menurut tempat
Contoh, Indonesia lebih khusus daripada dunia, pulau
jawa lebih khusus daripada tanah air Indonesia, dan sebagainya.
- Menurut waktu/ periode zaman
Contoh, “Perkembangan Islam” bisa dibatasi “
Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
3. Menurut Hubungan Kausal
Contoh, “Perkembangan Islam” dapat dikhususkan
pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam Tersiar”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia
(politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian)
Contoh, Topi “ Pembangunan di Indonesia” dapat
dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa Orde Baru”
5. Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “ Pengaruh Kebijaksanaan 15 November
1978 Terhadap Masyarakat” dapat dikhususkan menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan
1978 Terhadap Usaha Kerajinan Rotan di Amuntai”
6. Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, sebagai
objek formal ialah dari sudut mana bahan itu ditinjau.
Contoh: “Perkembangan Pers di Indonesia di Tinjau dari
Segi Kebebasannya. Perkembangan Pers di Indonesia sebagai objek material, dan
di Tinjau dari Segi Kebebasannya adalah objek material
2.JUDUL
Judul karangan sering dikacaukan dengan pengertian topik topik atau pokok
pembicaraan. Topik dan judul berbeda. Topik seperti yang telah disebutkan
diatas ialah pokok pembicaraan atau pokok masalah yang dibahas dalam karangan,
sedangkan judul ialah kepala atau nama sebuah karangan. Topik harus ditentukan
sebelum penulis memulai menulis, sedangkan judul tidak selalu demikian, dapat
dibuat/ditentukan setelah karangan itu selesai.
Apabila judul ditentukan sebelum memulai menulis maka penulis/pengarang
hendaknya selalu bersedia untuk mempertimbangkannya kembali sesudah karangan
selesai ditulis seluruhnya. Hal ini dimaksudkan agar judul sebagai kepala
karangan sesuai betul dengan isi karangan.
Aturan Pemilihan Judul
Berikut beberapa aturan pemilihan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian
dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema
tersebut.
2. Harus provokatif, yaitu harus menarik
dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca
terhadap isi buku atau karangan.
3. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil
bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau
rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata
3.TEMA
Tema adalah sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Kata “tema” berasal dari bahasa Yunani tithenai
yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tema disebut sebagai pokok pikiran, dasar cerita. Secara khusus, dalam
karangan-mengarang, pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut
karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan.Dilihat
dari sudut sebuah karangan yang sudah selesai, tema dapat diartikan sebagai
amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Ciri-ciri tema, antara lain.1.Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
3. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
Tema dapat dikesankan melalui:
1. Perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita.
2. Peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
4. Plot cerita
PERBEDAAN
TEMA,TOPIK,JUDUL
Perbedaan antara Tema, Topik, dan Judul ialah,
- Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Dan tema juga merupakan dasar cerita (yang dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
- Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian.
- Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsb) atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab
Sumber
:
Djiko Widagdo, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),
1997, hal. 123
http://nti0402.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar