Rabu, 13 November 2013

pertemuan kedua


             1.       TOPIK

Topik  adalah landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang penulis untuk menyampaikan maksudnya . Topik merupakan pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Dalam suatu karangan, topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang untuk menyampaikan maksudnya.
Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi). Topik karangan adalah hal yang menjadi bahan pembicaraan dalam sebuah tulisan. Topik karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik, dikenal baik, bahan mudah didapati, tidak terlalu luas, dan terlalu sempit. Topik harus terbatas.

Dalam pembuatan topik maka terdapat beberapa persyaratan,yaitu:
1. Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
2. Dikuasai penulis.
3. Menarik dan aktual.
4. Topik tidak terlalu luas atau membatasi
5.   Topik harus menarik.
6.   Topik harus dikuasai penulis.
7.   Bermanfaat.

Topik yang akan diangkat dalam permasalahan haru dibatasi sampai tahap yang paling sempit dan terbatas agar pembatasanny tidak terlalu luas dan terarah.
Cara mempersempit itu seperti disebutkan “Cipta Lika Caraka” dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Menurut tempat
Contoh, Indonesia lebih khusus daripada dunia, pulau jawa lebih khusus daripada tanah air Indonesia, dan sebagainya.
  1. Menurut waktu/ periode zaman
Contoh, “Perkembangan Islam” bisa dibatasi “ Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
3. Menurut Hubungan Kausal
Contoh, “Perkembangan Islam” dapat dikhususkan pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam Tersiar”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian)
Contoh, Topi “ Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa Orde Baru”
5. Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “ Pengaruh Kebijaksanaan 15 November 1978 Terhadap Masyarakat” dapat dikhususkan menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan 1978 Terhadap Usaha Kerajinan Rotan di Amuntai”
6. Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, sebagai objek formal ialah dari sudut mana bahan itu ditinjau.
Contoh: “Perkembangan Pers di Indonesia di Tinjau dari Segi Kebebasannya. Perkembangan Pers di Indonesia sebagai objek material, dan di Tinjau dari Segi Kebebasannya adalah objek material

2.JUDUL
Judul karangan sering dikacaukan dengan pengertian topik topik atau pokok pembicaraan. Topik dan judul berbeda. Topik seperti yang telah disebutkan diatas ialah pokok pembicaraan atau pokok masalah yang dibahas dalam karangan, sedangkan judul ialah kepala atau nama sebuah karangan. Topik harus ditentukan sebelum penulis memulai menulis, sedangkan judul tidak selalu demikian, dapat dibuat/ditentukan setelah karangan itu selesai.
Apabila judul ditentukan sebelum memulai menulis maka penulis/pengarang hendaknya selalu bersedia untuk mempertimbangkannya kembali sesudah karangan selesai ditulis seluruhnya. Hal ini dimaksudkan agar judul sebagai kepala karangan sesuai betul dengan isi karangan.
Aturan Pemilihan Judul
Berikut beberapa aturan pemilihan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.   Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3.   Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata

3.TEMA
     Tema adalah sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata “tema” berasal dari bahasa Yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tema disebut sebagai pokok pikiran, dasar cerita. Secara khusus, dalam karangan-mengarang, pengertian tema dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan.Dilihat dari sudut sebuah karangan yang sudah selesai, tema dapat diartikan sebagai amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Ciri-ciri tema, antara lain.
1.Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
3. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam    cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
Tema dapat dikesankan melalui:
1. Perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita.
2. Peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan.
4. Plot cerita

PERBEDAAN TEMA,TOPIK,JUDUL
Perbedaan antara Tema, Topik, dan Judul ialah,
  1. Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Dan tema juga merupakan dasar cerita (yang dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
  2. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian.
  3. Judul merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsb) atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab
Sumber :
 http://kurniahidayati.wordpress.com
Djiko Widagdo, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 1997, hal. 123
http://nti0402.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar