OPTIMASI PENGIKAT DALAM FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK
KERING DAUN SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata P.) SECARA GRANULASI BASAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sediaan obat alam sebagai warisan budaya nasional Indonesia semakin berperan dalam kehidupan masyarakat dari sisi kesehatan maupun perekonomian. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan sediaan bahan obat alam. Adapun salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional adalah sosor bebek(Kalanchoe pinnata Pers). Ekstrak dari daun sosor bebek memiliki daya hambat terhadap perteumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,Escherichia coli,Bacillus subtilis,Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhi sebagai antimikroba yang menyebabkan bau mulut.Ekstrak polar daun sosor bebek diketahui memiliki kandungan senyawa kaemferol-3-glukosida,asam kafeoat,bufadienolida,bryofilin,dan senyawa fenol sebagai metabolit sekunder yang beraktifitas sebagai antimikroba dengan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 8-512 mg/mL,sedangkan Konsentrasi Bakterisid Minimum (KBM) adalah 128-512 mg/mL terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Oleh karena itu pada penelitian kali ini sosor bebek di formulasikan sebagai sediaan antiseptik mulut.
B.PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah perbedaan jenis dan konsentrasi berapakahPVP,HPMC dan HPCM yang digunakan sebagai pengikat dapat mempengaruhi karakteristik fisik tablet hisap ekstrak kering daun sososr bebek secara granulasi basah ?
2. Dari
ketiga pengikat yang digunakan yaitu PVP, HPMC dan HPCM, pengikat mana yang
menghasilkan karakteristik sediaan tablet hisap yang memenuhi persyaratan mutu
fisik?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Memanfaatkan dan mengembangkan penggunaan
ekstrak daun sosor bebek sebagai bahan aktif dalam pembuatan sediaan tablet hisap sebagai antiseptik mulut yang stabil secara fisik dan kimia.
2. Tujuan Khusus
a. Membuat sediaan tablet hisap sebagai antiseptik mulut dari ekstrak kering daun sosor bebek dengan variasi jenis dan konsentrasi pengikat.
b. Optimasi jenis dan
konsentrasi pengikat yang menghasilkan tablet hisap yang
memenuhi syarat.
D.MANFAAT PENELITIAN
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh
variasi jenis dan konsentrasi pengikat terhadap parameter mutu fisik tablet
hisap ekstrak kering daun sosor bebek.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata P.)
1. Klasifikasi Tanaman
a. Klasifikasi
divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Dialypetalae
Ordo : Rosales
Familia : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Species : Kalanchoe pinnata Pers.
Sinonim : Bryophyllum calycinum Salisb.
2.
Kandungan kimia
3. Khasiat
Sosor
bebek bersifat agak asam, dingin, bau lemah, dan astringen. Bersifat sebagai
antiradang,
antiseptik, penghenti pendarahan (hemostasis), peluruh dahak
(ekspektoran), peluruh kencing (diuretik),
pereda demam (antipiretik), penyejuk
(demulcent), mengurangi pembengkakan, dan pembersih darah
(depuratif).
B.LANDASAN TEORI
Mulut dan gigi adalah bagian penting
dari tubuh. Mulut memiliki fungsi sebagai pintu masuk saluran
pencernaan dan
juga memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Gangguan kesehatan mulut, gigi
dan
tenggorokan dapat disebabkan oleh karies gigi, yang menjadi tempat berkembang
biak bakteri Streptococcus
mutans yang dapat menimbulkan bau pada rongga
mulut (1).
Sosor bebek merupakan tumbuhan yang umum di budidayakan segai tanaman hias. Ekstrak polar daun
sosor bebek yang diketahui memeiliki aktivitas antimikroba adalah kaemferol-3-glukoside,asam
kafeoat,bufadienolida,bryofilin dan senyawa fenol sebagai metabolit sekunder.
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
A.
PRINSIP PENELITIAN
A.
B.
TEMPAT PENELITIAN
1. Penelitian dilakukan di laboratorium skripsi,
formulasi sediaan padat Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
2. Laboratorium Teknologi Pangan
Institut Pertanian Bogor.
C.
RENCANA PENELITIAN
1. Penyediaan
daun sosor bebek (Kalanchoe pinnata P.) yang berasal dari Kebun
Percobaan
Balitro, Bogor
2.Pemeriksaan mutu bahan tambahan seperti,
manitol, polivinil pirolidon (PVP), hidroksipropil metil
sellulosa (HPMC),
Hidroksipropil sellulosa-medium (HPCM), etanol 96%, PEG 6000.
3. Pembuatan ekstrak kering daun sosor bebek (Kalachoe
pinnata P.)
4.
Analisis
data dan penarikan kesimpulan.
\
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
METODE PENELITIAN
1.
Penyediaan bahan penelitian
Bahan yang digunakan adalah daun
sosor bebek (Kalanchoe pinnata P.) yang diperoleh dari kebun percobaan
Balitro, Bogor.
2.
Identifikasi bahan tambahan
a. Manitol, pemeriksaan dilakukan
sesuai dengan yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV, meliputi :
Pemerikasaan pemerian, kelarutan, dan identifikasi.
B.
ANALISIS DATA
Analisis data evaluasi sediaan tablet
hisap dilakukan dengan menggunakan metode analisis statistik ANVA satu arah dan
non-parametrik Kruskal-Wallis. Metode analisis statistik ANVA satu arah dengan
hipotesis sebagai berikut:
a. Hipotesis nol (H0) :
Tidak ada perbedaan bermakna antara tiap-tiap formula.
b.
Hipotesis alternatif (H1) : Ada perbedaan bermakna antara
tiap-tiap formula.
DAFTAR PUSTAKA
1. Okwu D E, Josiah. Evaluation of
the chemical composition of two Nigerian medical plants. African Journal of
Biotechnology Vol. 5. No. 4. 2006.
2. Akinsulire OR, Aibinu IE,
Adenipekun T, Adelowotan T, Odugbemi T. In vitro antimicrobial activity of crude
extracts from plants Bryophyllum pinnatum and Kalanchoe crenata.
African Journal of Traditional, Complementary and Alternative Medicines. 2007.
3. Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL.
Teori dan praktek farmasi Indonesia. Vol. 2. Edisi III. Diterjemahkan oleh Siti
Suyatni. Jakarta: Universitas Indonesia Press; 1994. h. 698, 690-1, 698, 713,
700, 703-5, 713-4.
4. Prof. Dr. Charles J.P. Siregar,
M.Sc., Apt. Tekhnologi farmasi sediaan tablet, dasar-dasar praktis. h. 9, 103,
145, 148, 160-3, 172, 179, 187, 196, 223, 203-4, 505, 506, 508, 516.
5. Nurul H. Formulasi tablet hisap
ekstrak daun sosor bebek (Kalanchoe pinnata P.) sebagai antiseptik hasil
pengeringan beku dengan maltodekstrin sebagai pengikat (sripsi). Jakarta:
Fakultas Farmasi Universitas Pancasia; 2010.
sd